header-ads

header ads

Respons Sel Terhadap Stres Dan Stimulus Yang Merusak

For Educational Purposes Only Not a Substitute for Medical Advice!

Sel merupakan peserta aktif dari lingkungan yang selalu menyesuaikan struktur dan fungsi untuk mengakomodasi tuntutan perubahan kebutuhan dan terhadap stres ektrasel. Sel cenderung mempertahankan lingkungannya yang disebut homeostasis yaitu suatu keadaan dimana lingkungkan intrasel dipertahankan dalam rentang parameter fisiologis.
Ketika sel menghadapi stres fisiologis atau rangsang patologis sel dapat beradaptasi mencapai kondisi baru dan mempertahankan viabilitas dan fungsinya. Respons adaptasi utama adalah hipertrofi, hiperplasia, atrofia, dan metaplasia. Apabila kemampuan adaptif berlebihan atau stres eksternal berbahaya, maka sel mengalami jejas.
Dalam batas tertentu cedera bersifat reversibel dan sel akan kembali ke kondisi stabil seperti semula. Namun, apabila stresnya berat atau berkepanjangan dan terjadi secara tiba-tiba akan mengakibatkan cedera ireversibel dan kematian pada sel yang terkena.
Kematian sel merupakan hasil yang penting pada perjalanan penyakit di jaringan atau di organ. Hal tersebut terjadi karena berbagai sebab, termasuk iskemia (aliran darah yang berkurang), infeksi, toksin, dan reaksi imunologi. Kematian sel merupakan kejadian normal dan penting pada proses embriogenesis, pertumbuhan organ dan mempertahankan homeostasis.

Sumber:
Kumas V, Abbas AK. Robbin’s Basic Pathology. 9th ed. Philadelphia: Elsevier; 2013.

Respect Copyrights: Cite this website as source. Thank You!
Artikel Terkait:

Post a Comment

0 Comments