header-ads

header ads

Adhesi Interseluler dan Komunikasi antar Sel

For Educational Purposes Only Not a Substitute for Medical Advice!

Beberapa struktur membrane sel mampu ber-adhesi dan berkomunikasi antar sel-sel yang lain. Beberapa terdapat pada jaringan-jaringan yang lain, namun terdapat paling banyak pada sel epitel. Sel-sel epitel akan ber-adheren dengan kuat terhadap sel-sel yang ada disampingnya dan lamina basalis terurama apabila terjadi friksi atau kekuatan mekanik terhadap jaringan epitel. Berikut beberapa jenis kompeks interselluler junction dengan fungsi yang berbeda-beda:

Tight Junction atau Occluding Junction (Zonula Occludens)
Struktur ini membentuk segel antar sel. Istilah zonula menjelaskan bahwa junction ini embentuk ikatan yang melingkar antar sel. Segel antar dua membrane sel tersebut merupakan suatu ikatan yang kuat oleh protein transmembrane yaitu claudin dan occludin. Segel interseluler dari tight junction memastikan agar molekul-molekul yang melewati sel-sel epitel akan langsung menuju ke sel yang satunya lagi (Transcellular Pathway) tanpa melewati ruang antar sel (Paracellular Pathway). Jaringan epitel yang memiliki sedikit segel antar selnya seperti pada epitel pada tubulus ginjal yang lebih permeable terhadap air dan larutan dibandingkan jaringan epitel yang memiliki banya ikatan segel seperti pada epitel yang melapisi jaringan kandung kemih.

Adherent atau Anchoring Junction (Zonula Adherens)
Struktur ini merupakan lokasi adhesi sel terkuat yang juga memiliki ikatan segel yang berbentuk melingkar antar sel yang berada dibawah tight junction. Struktur ini melekatkan (anchoring | jangkar) sel ke sel yang disebelahnya. Adhesi sel tersebut dimediasi oleh cadherin, yang merupakan suatu glikoprotein transmembrane yang melekatkan kedua sel dengan bantuan adanya Ca2+. Pada bagian akhir sitoplasmanya, cadherin yang tadi akan berikatan dengan catenin yang akan menyambung ke filamen aktin dan actin-binding protein.
Anchoring junction lainnya berupa desmosome (macula adheren). Ikatan ini hanya berupa ikatan spot tunggal dan tidak melingkar. Desmosome berisikan banyak chaderin yang disebut desmoglein dan desmocollin. Pada bagian akhir sitoplasmanya membrane protein sel akan berikatan dengan plakobin (catenin-like protein) yang berhubungan dengan desmoplakin. Desmoplakin tersebut akan mengikat filamen protein lain dibandingkan protein aktin. Desmosome pada sel epitel akan mengikat cable-like filament dari cytokeratin atau yang dikenal dengan tonofilament.
Struktur lain yakni hemidesmosome yang melekat pada lamina basalis. Merupakan struktur adhesive yang seperti setengah bagian dari desmosome namun memiliki ukuran yang besar. Berbeda dengan desmosome, hemidesmosome menggunakan integrin untuk perlekatan pada sitokeratin, sedangakan pada desmosome menggunakan cadherin
Basal anchoring lainnya selain dari hemidesmosome adalah focal adhesi yang terdapat sepanjang perbaikan atau reorganisasi sel-sel epitel. Focal desmosome berukuran lebih kecil dibandingkan dengan hemidesmosome yang dimana memiliki signaling protein berupa integrin yang berikatan dengan laminin. Focal adhesion juga berperan dalam migrasi sel non epitel seperti pada sel-sel fibroblast.

Gap Junction

Struktur ini merupakan channel komunikasi antar sel. Junction ini lebih berfungsi terhadap komunikasi sel dibandingkan oklusi sel dan adhesi sel. Ikatan ini membentu ikatan melingkar antar membrane sel. Protein transmembrane dari gap junction yang disebut connexin membentuk suatu kompleks hexameric yang disebut connexon yang memiliki hydrophilic pore dibagian tengahnya yang memiliki diameter sekitar 1.5 nm. Ketika 2 sel menyatu, connexin pada membrane sel tersebut akan bergerak kearah lateral dan berjejer memproduksi connexon antar sel. Tiap gap junction memiliki ratusan connexon yang berpasang-pasangan. Gap junction mampu melakukan pertukaran interseluler dengan molekul yang berukuran < 1.5 nm diameternya. Beberapa molekul memediasi transduksi sinyalnya seperti cyclic nucleotides dan ion-ion, yang akan berpindah secara cepat melewati gap junction tersebut seperti pada otot rangka dan jantung yang dibantu untuk menghasilkn ritme kontraksinya.


Sumber:
Mescher AL. Junquiera’s Basic Histology Text and Atlas. 14th ed. USA: McGraw-Hill Education; 2016
Respect Copyrights: Cite this website as source. Thank You!
Artikel Terkait:

Post a Comment

0 Comments